Article Detail

Berdevosi Mengenang Sengsara Yesus



Bengkulu, 24 Februari 2023. Saat ini kita sebagai umat Katolik memasuki  Retret Agung dalam masa Prapaskah. Adapun tema kita pada tahun ini adalah “Keadilan Ekologis bagi Seluruh Ciptaan – Semakin Mengasihi dan Lebih Peduli". Ada beberapa kegiatan yang dilakukan SD Sint Carolus dalam mendapingi iman anak di masa Prapsakah ini, dalah satunya adalah kegiatan Jalan Salib Bersama.

 

Pada hari Jumat, 24 Februari 2023 menjadi kesempatan pertama pelaksanaan Jalan Salib secara tatap muka setelah tahun lalu dilakukan secara online. Memang ada beberapa peserta didik merasa canggung, tetapi berkat pendampingan dan bimbingan bapak/ibu guru wali kelas, akhirnya mereka dapat mengikuti dengan khidmat dan khusuk. Pada Jalan Salib ini ibadat dipimpin oleh Bapak Ignatius Dwi Cahyo J dan Ibu F. Dian Kusumawardani.

 

Diharapkan melalui kegiatan ini peserta didik yang beragama Katolik semakin mengenal beberapa jenis doa yang ada dilingkungan Gereja Katolik. Sebagaimana kita ketahui bahwa Jalan Salib merupakan devosi yang berpusat pada renungan kisah sengsara Tuhan. Biasanya Jalan Salib dilakukan secara berkelompok, diselingi nyanyian kisah sengsara dan berarak layaknya mengiringi Yesus yang memanggul salib ke puncak Golgota.

Rupanya tradisi Jalan Salib sudah dilakukan sejak lama Seperti dikutip dari laman Katolisitas, sejak abad keempat atau zaman Kaisar Konstantin, peziarah berdoa merenungkan sengsara Yesus di sepanjang jalan yang kini disebut Via Dolorosa. Tradisi menyebut setiap hari setelah wafat Kristus, Bunda Maria napak tilas rute perjalanan anaknya dari Ia menerima hukuman mati sampai ke Golgota. Kemudian, St. Hieronimus menyebut banyak peziarah mengunjungi tempat-tempat kudus di Yerusalem pada zamannya. Tradisi ini lalu dikenal sebagai Jalan Salib yang dikenal sekarang.

*Admin0604

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment