Article Detail


Kreativitas dan Iman Menyala di Puncak BKSN

Semangat mendalami Sabda Tuhan mencapai puncaknya di SD Sint Carolus hari ini, Jumat 3 Oktober 2025. Setelah sebulan penuh merayakan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) 2025 dengan tema “Allah, Sumber Pembaruan Relasi dalam Hidup”, sekolah mengadakan serangkaian perlombaan yang menguji pemahaman dan keterampilan rohani para siswa.

Kepala Sekolah, Bapak Yulius Paskalis Harmoko menyatakan bahwa perlombaan ini bertujuan untuk menumbuhkan cinta pada Kitab Suci sejak dini. “Kami ingin anak-anak tidak hanya tahu ceritanya, tetapi juga mampu menghayati dan mengaplikasikan pesan-pesan pembaruan dari Nabi Zakharia dan Maleakhi dalam kehidupan sehari-hari mereka, terutama dalam relasi dengan keluarga dan sesama,” ujarnya.

Perlombaan yang diadakan pada Jumat siang ini dibagi berdasarkan jenjang kelas untuk memastikan setiap kegiatan sesuai dengan usia dan perkembangan siswa. Kelas 1 dan 2 mengikuti lomba mewarnai gambar Yesus dan kanak-kanakNya, kelas 3 dan 4 mengikuti lomba membaca Kitab Suci, kelas 4-6 mengikuti lomba Mazmur, kelas 5 mengikuti lomba Kuis Kitab Suci, dan kelas 6 mengikuti lomba Bertutur Kitab Suci.

Suasana di ruang lomba dipenuhi keceriaan dan fokus serius. Di ruang lomba kelas 1 dan 2, puluhan peserta lomba Mewarnai Gambar asyik mencampur warna dan menghidupkan kisah-kisah Alkitab dengan krayon.

Sementara itu, ketegangan terasa di ruang lomba Kuis Kitab Suci kelas 5. Para peserta beradu cepat menjawab pertanyaan seputar nubuat-nubuat para nabi, menunjukkan betapa rajinnya mereka belajar selama BKSN.

Selanjutnya sorotan tertuju pada peserta lomba kelas 3 dan 4, dimana para siswa dengan penuh keberanian dan hikmat membacakan Sabda Tuhan dengan baik.

Sorotan utama juga tertuju pada lomba Bertutur Kitab Suci kelas 6, di mana para siswa tampil memukau, menceritakan kembali pesan Nabi Zakharia dan Maleakhi tentang kesetiaan dalam keluarga.

Penampilan yang paling menyentuh adalah lomba Mazmur, di mana peserta kelas 4 hingga 6 melantunkan ayat-ayat dengan suara merdu dan penuh penghayatan, membuktikan bahwa Kitab Suci tidak hanya untuk dibaca tetapi juga untuk dilantunkan sebagai pujian.

“Semoga semangat pembaruan relasi ini tidak berhenti di Bulan Kitab Suci Nasional saja, tetapi terus kita bawa dan hidupi, sehingga kita semua menjadi murid Kristus yang berakar pada Sabda dan berbuah dalam kasih”, tutup Bapak Kepala Sekolah. (ae)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment