Article Detail
Seminar Parenting Online
SD
Sint Carolus Kota Bengkulu mengaktualkan kegiatan Seminar Parenting bersama orang tua peserta didik (04/08). Kegiatan ini diadakan
secara virtual melalui aplikasi zoom
meeting. Tujuan diadakannya kegiatan ini guna mewujudkan program kerja sama
pihak sekolah dan orang tua peserta didik dalam mendampingi dan memberikan
pengajaran yang terbaik bagi peserta didik.
Sejalan
dengan tujuan diadakannya kegiatan, seminar parenting ini mengusung tema
“Sukses Menjadi Orang Tua Bijak dan Kreatif dalam Mendampingi Anak di Masa
Pandemi Covid 19”. Tema ini ditetapkan sesuai dengan keadaan saat ini yang
menjadi gejolak para guru dan orang tua tentang bagaimana menyikapi tumbuh
kembang anak dalam masa pandemi.
Sebanyak
165 partisipan mengikuti kegiatan seminar ini, termasuk guru dan orang tua
peserta didik. Seminar ini dipimpin oleh Ibu Emilia Hermin Purwandari, S.Pd.
sebagai moderator. Hadir pula dalam kegiatan, seorang narasumber yang
berpengalaman dan ahli dalam bidang psikologi dan parenting, Ibu Dr. Christin Wibhowo, S.Psi., M.Si, Psikolog.
Ibu
Agnes Hartati, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Sint Carolus memberikan sambutan
awal sebelum dimulainya kegiatan. Dalam sambutannya, Ibu Agnes mengajak orang
tua dan Bapak/Ibu guru untuk jangan menyerah dalam mendampingi peserta didik.
Kita harus memberikan yang terbaik kepada anak-anak kita walaupun dengan
keadaan sulit di masa pandemi.
Selama
acara berlangsung partisipan sangat antusias dengan apa yang disampaikan oleh
narasumber. Sesi awal, Ibu Christin mengajak Bapak/Ibu partisipan untuk
mengobrol dan berbagi cerita agar suasana tidak menjadi terlalu serius.
Pertengahan
acara, Ibu Christin mengatakan ada tiga peran penting yang harus dimiliki
seorang ayah sebagai kepala keluarga. Peran itu adalah mencari nafkah, mendidik
karakter anak, dan mencintai istri. Anak akan merasa senang dan bahagia bila
melihat ayah mencintai ibunya. Tiga peran penting ini harus dimiliki seorang
ayah, tidak boleh ada yang kurang. Lebih baik seorang anak memiliki ayah yang
berperan daripada guru yang teladan.
Ajakan
sesi awal Ibu Christin untuk mengobrol dan berbagi cerita selama acara
berlangsung menjadi sangat ampuh. Bapak/Ibu partisipan aktif memberikan
pertanyaan dan langsung berbagai cerita melalui chat ataupun mengaktifkan suara untuk menyampaikan kepribadian dan cara
belajar anak.
Salah
satu pertanyaan menarik dari Ibu Andra melalui kolom chat yaitu bagaimana peran ayah dalam fase umur 3-7 tahun bila
terlewatkan, hanya bisa mendampingi dari umur 7 tahun. Apa efeknya? Dan apa
bisa diperbaiki?
“Jika
fase itu terlewat, untungnya fase 7 tahun masih ada, silakan dikebut, waktu
bersama anak harus lebih banyak lagi, tidak harus waktu yang berkualitas, yang
penting anak-anak bisa curhat, kuantitas dan kualitas sama pentingnya. Apakah
anak-anak bisa mengobrol dengan orangtuanya sampai pada hal yang tidak bermutu?
Mereka bisa menceritakan isi hati dan perasaan tanpa takut dikritik? Itulah
sebetulnya keluarga, tempat menyampaikan perasaan tanpa takut.” jawab Ibu
Christin dengan bijak.
Di
akhir kegiatan, Ibu Christin menyampaikan bahwa pemilihan sekolah yang tepat
untuk anak itu harus. Sekolah yang mampu mengusung kegiatan parenting ataupun kerja sama dengan
orang tua mengenai perkembangan anak adalah salah satu sekolah yang baik,
seperti yang diwujudkan oleh SD Sint Carolus Bengkulu. Anak perlu berakar dan
bertumbuh sesuai dengan pandangan keluarga yang sama dengan sekolah. Selamat untuk
para orang tua yang telah memilih SD Sint Carolus, sekolah yang tepat untuk
anak-anaknya. (NP)
-
there are no comments yet