Article Detail

PENDALAMAN KITAB SUCI NASIONAL 2020 (2)

Pertemua ke-2 : Yesus adalah Anak Manusia, Raja Kerajaan Surga


1.   Lagu Pembuka : PS No 661

2.   Doa Pembuka

3.   Bacaan Kita Suci : Penghakiman terakhir (Matius 25:31-46)

4.   Pertanyaan pendalaman :

1.      Siapakah Anak Manusia itu ( ayat 31 )

2.      Apa yang dilakukan-Nya pada akhir jaman? Apa yang menjadi dasar penghakiman-Nya? ( ayat 31-33 )

3.      Siapakah yang diumpamakan dengan domba dan kambing? Apa yang mereka lakukan?

( ayat 35, 36. 42, 43 )

4.      Apa yang dilakukan oleh Anak Manusia terhadap mereka yang di sebelah kanan dan sebelah kiri? ( ayat 34, 41 )

5.      Jawaban pendalaman :

1.      Anak Manusia itu adalah Yesus. Ia memegang kuasa atas kerajaan abadi dan pada akhir jaman Ia akan menggunakan kuasa-Nya untuk menentukan siapa yang layak masuk kerajaan-Nya. Walaupun Dia berkuasa atas Kerajaan Surga, Anak Manusia itu hadir dalam diri orang-orang yang menderita.

2.      Yang dilakukan-Nya pada akhir jaman adalah Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Semua orang dari segala bangsa akan dibawa ke hadapan Anak Manusiadan setiap orang akan dihakimi.

Dasar penghakiman-Nya adalah perbuatan yang dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan di dunia. Perbuatan yang dilakukan terhadap orang-orang yang menderita yaitu yang lapar, haus, telanjang, sakit, dan dalam penjara.

3.      Yang diumpamakan dengan domba dan kambing adalah

Ø  domba melambangkan orang benar yaitu orang-orang yang melakukan kebaikan selama hidup di dunia.

Yang mereka lakukan adalah memberi makan orang yang lapar, memberi minum yang haus, memberi tumpangan kepada orang asing, memberi pakaian kepada orang yang telanjang, melawat orang sakit, mengunjungi orang yang dipenjara (Ayat 35)

Ø  Kambing melambangkan orang terkutuk, yang tidak pernah memerhatikan apalagi mengasihi Tuhan yang hadir dalam diri orang-orang miskin dan menderita.

Yang mereka lakukan adalah tidak memberi makan orang yang lapar, tidak memberi minum yang haus, tidak memberi tumpangan kepada orang asing, tidak memberi pakaian kepada orang yang telanjang, tidak melawat orang sakit, tidak mengunjungi orang yang dipenjara. (Ayat 42)

4.      Yang dilakukan oleh Anak Manusia terhadap mereka yang di sebelah kanan dan sebelah kiri adalah

Ø  di sebelah kanan-Nya sebagai orang-orang yang diberkati oleh Bapa-Ku, mereka akan menerima kerajaan yang telah disediakan bagi mereka sejak dunia dijadikan, orang benar akan masuk ke dalam hidup yang kekal.

Ø  di sebelah kiri-Nya akan dienyahkan ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk iblis dan malaikat-malaikatnya.

6.      Penutup:

Dalam keseharian kita, tidaklah sulit menemukan orang yang lapar, haus, tunawisma, pesakitan dan wajah-wajah lain yang butuh perhatian kasih.. Kalau kita tidak melihat wajah Yesus dalam diri salah seorang saja dari mereka, kepedulian kita kepada sesama menjadi sesuatu yang agak dangkal dan mudah membebani kita. Juga membuat kita mudah menyerah ketika menghadapi tantangan untuk memberi. Tidak jarang terjadi bahwa “wajah-wajah Yesus” itu telah  menghampiri kita dan mengatakan kebutuhannya, tanpa kita harus berlelah-lelah mencari mereka yang membutuhkan kasih kita. Mereka datang dan “menawarkan diri mereka” untuk menjadi pembela kita pada pengadilan terakhir.

Marilah, kita mengasah kepedulian kita terhadap sesama yang lebih membutuhkan. Dengan kepekaan hidup yang terasah dan tertata itu, mungkinlah bagi kita memaksimalkan setiap kesempatan utnuk berbuat baik, mengulurkan kasih kita kepada siapapun yang lebih membutuhkan, dan memerangi setiap egoisme dan ketamakan dalam diri kita. Tidak melakukan suatu kebaikan kepada mereka yang membutuhkan bantuan kita merupakan kerugian bagi kita di pengadilan terakhir. Untuk duduk dalam Kerajaan Allah ditentukan oleh perbuatan kita, namun tanpa perbuatan yang baik dan benar, mustahil kita menjadi bagian dalam Kerajaan-Nya.

Yesus memberikan dasar yang lebih dalam, “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan utnuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40). Perbuatan kita kepada sesama merupakan tindakan kita kepada Allah sendiri. Sesama kita menjadi kehadiran Tuhan Yesus Kristus sendiri. Dalam diri sesama kita, khususnya yang miskin, lemah dan tersingkir, hadirlah Yesus Kristus Tuhan kita.

7.      Doa Penutup


8.      Lagu Penutup : PS No 661

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment