Article Detail
PENDALAMAN KITAB SUCI NASIONAL 2020 (1)
Pertemuan
I : Allah adalah Kasih
(1
Yohanes 4: 7-21)
Setiap
Bulan September, seluruh umat Katolik memperingati Bulan Kitab Suci Nasional
(BKSN). Umat katolik dianjurkan untuk semakin mendekatkan diri dengan Kitab
Suci. BKSN umumnya diisi dengan beragam kegiatan baik itu dalam lingkup
lingkungan, wilayah, paroki, biara, ataupun komunitas. Kegiatan umum biasanya
meliputi renungan bersama, pendalaman kitab suci, bahkan perlombaan di Bulan
Kitab Suci Nasional ini.
Tahun
ini BKSN mengambil tema “Mewartakan Kabar Baik di Tengah Krisis Iman dan
Identitas”. Di SD Sint Carolus juga mengadakan pendalaman Kitab Suci setiap
hari jumat pukul 07.00 WIB - 08.00 WIB bersama para guru dan karyawan. Pemandu
pada pertemuan yang pertama ini dalam BKSN yaitu bapak Ignatius Dwi Cahyo
Jiwandono S.Pd dan pada pertemua yang
pertama ini juga membahas tentang Allah
adalah Kasih.
Tujuan
dalam pertemuan yang pertama ini yaitu menyadari dan percaya bahwa Allah adalah
kasih, menyadari identitas kita sebagai orang-orang yang dikasihi Allah, hidup
sesuai dengan identitasnya dengan mengasihi Allah dan sesama.
Pada
pertemuan yang pertama ini bapak ibu guru dan karyawan diajak untuk mendalami
Kitab Suci dari 1 Yohanes 4: 7-21, dengan dipandu beberapa pertanyaan berikut :
1. Siapakah
Allah yang diperkenalkan dalam periop ini?
Dari pertanyaan
pertama ini ada dua guru yang menyampaikan pengalamannya yaitu Bu Rosa
menyampaikan bahwa Allah adalah kasih itu tercermin pada kehidupan kita
sehari-hari bahwa kita selalu dicukupi oleh Allah. Kemudian Miss Maria menyampaikan bahwa
Allah adalah kasih itu terlihat pada pernyataan dan tindakan Allah didalam
kehidupan kita sehari-hari, mau mengorbankan diri-Nya demi kita manusia.
2.
Bagaimana Allah mengasihi
manusia?
Dari pertanyaan
yang kedua ini dua guru menyampaikan pengalamannya yaitu Pak Yadi menyampaikan
pengalamannya melalui ayat 9 yang mengatakan dalam hal ini kasih Allah
dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus anak-Nya
yang tunggal ke dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Dari pengalaman Bu
Entika menyampaikan bahwa Allah menyampaikan bahwa beribu kebaikan kepada Allah
melalui pengalaman pribadinya ketika dalam keadaan goyah, Tuhan itu selalu
hadir dan mengingatkan kita untuk terus semangat pantang menyerah.
3.
Mengapa kita harus
mengasihi sesama?
Untuk pertanyaan
yang ketiga ini yang menyampaikan pengalamannya yaitu Bu Agnes yang
menyampaikan bahwa Allah itu hadir lewat sesama kita yang ada di sekitar kita,
lingkungan yang ada di sekitar kita, dan lewat perbuatan baik kita. Sedangkan
Pak Yadi menyampaikan bahwa di ayat ke dua belas yang mengatakan bahwa jika
kita saling mengasihi maka Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di
dalam kita.
4.
Mengapa di dalam kasih
tidak ada ketakutan?
Dalam pertanyaan
yang keempat ini Bu Rita menyampaikan pengalamannya bahwa di dalam kasih tidak
ada ketakutan karena kasih Allah itu sendiri yang selalu menyertai kita.
Kemudian Bu Rosa menyampaikan bahwa kita sebagai manusia harus selalu menyalani
sesama kita secara tulus agar dalam kehidupan kita sehari-hari tidak merasa
takut.
5.
Apa yang harus kita
lakukan setelah dikasihi oleh Allah?
Untuk pertanyaan
ini Mis Maria membagikan pengalamannya yaitu kita wajib mengasihi Allah dengan
mengasihi sesama walaupun dalam kehidupan kita sehari-hari sangatlah susah dan
selalu bersyukur apa yang telah kita terima. Kemudia Bu Vivi meyampaikan bahwa
kita harus mengasihi Allah dengan memberikan yang terbaik kepada sesama kita
(iman tanpa perbuatan akan mati).
Dalam
pendalaman BKSN yang pertama ini terdapat pesan dan penerapan yang baik untuk
kita :
v Kabar
baik untuk manusia : Allah adalah kasih. Allah mengasihi kita dan mengendaki
kita berbahagia di Surga bersama Dia selamanya. Karena itu, Ia mengutus
anak-Nya untuk menghapus dosa kita sehingga kita layak menerima kebahagiaan
abadi itu.
v Indentitas
kita : inilah identitas kita sebagai orang Katolik kita peroleh dari Allah yang
kita percaya. Dalam arti umum percaya berarti menerima suatu kebenaran tertentu
dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebenaran ini. Karena itu, kita perlu
memiliki pemahaman yang benar mengenai Allah yang kita percaya.
v Cara
hidup kita: sebagai orang yang dikasihi Allah, kita pun mengasihi sesama. Dalam
kasih tidak ada hitungan bisnis mengenai untung dan ruginya mengasihi sesama.
Kasih itu bukan soal kata atau lidah, tetapi soal perbuatan. Orang yang
mengasihi sesama menghendaki orang yang dikasihinya berbahagia dan ia berani
berkurban demi kebahagiaan orang yang dikasihinya itu.
-
there are no comments yet