Article Detail
Papan Ajaib Dari Bu Guru, Sarana Belajar Nilai Tempat
Bengkulu. Sabtu, 11 Februari 2023. Pembelajaran yang menarik tidak
melulu menggunakan teknologi yang up to
date, tetapi melalui hal-hal yang sederhana yang dikemas secara menarik
tentunya juga dapat meningkatkan minat peserta didik dalam proses pembelajaran.
Pelajaran tentang nilai yang dimiliki angka-angka penyusun bilangan tentunya
hal mendasar yang harus dikuasai peserta didik, tentunya tidak mudah memberikan
pemahaman yang benar kepada peserta didik yang duduk di kelas I.
Dalam Hari Studi Guru sesi yang ke
tiga ini Ibu Rosalia Rasiyem, S.Pd yang saat ini mengajar di kelas IC memiliki
cara menarik agar peserta didik dapat memahami nilai tempat suatu angka. Kalau
Doraemon mempunyai “Kantong Ajaib” maka Bu Rosa tak mau kalah, beliau memiliki “Papan
Ajaib”. Bahanya cukup mudah dicari dan bisa juga menggunakan barang-barang bekas
disekitar kita.
Hal yang mendorong Bu Rosa menggunakan median Papan Nilai ini adalah :
- Matematika
adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu dan
mengembangkan kemampuan berpikir .
- Untuk mengusasi kemampuan berhitung, peserta didik harus memahami konsep
nilai tempat.
- Nilai tempat menjadi prasyarat untuk memahami bilangan dan operasinya.
- Menurut Troutman & Lichtenberg (Teguh, 2003), pemahamanan konsep nilai tempat pada bilangan cacah dalam matematika berguna untuk penamaan, pembandingan, dan pembulatan bilangan.
- Van de Walle (1994) menegaskan bahwa number sense (ketrampilan berhitung) dan pemahaman komputasi tidak dapat dikembangkan tanpa pemahaman yang kuat akan nilai tempat (Teguh, 2003).
Dari hal tersebut lalu muncullah ide membuat media pembelajaran yang menarik, yaitu:
- Media
pembelajaran yang biasa digunakan guru untuk mengajarkan nilai tempat antara
lain rumah bilangan, kubus satuan, atau
blok basis sepuluh, benda konkrit lainnya.
- Untuk itu dicoba menggunakan papan nilai tempat dan lidi-lidi yang ada
di sekitar anak dalam pembelajaran tentang nilai tempat, agar konsep tentang
nilai tempat lebih jelas.
- Menurut Piaget (Dahar, 2011), anak usia 7 – 11 tahun (masa sekolah dasar) berada pada periode operasional konkret. Tingkat ini merupakan permulaan berpikir rasional. Anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah yang konkret. Pada periode ini anak belum dapat berurusan dengan materi abstrak.
- Media pembelajaran yang konkrit dan sesuai dengan pokok bahasan sangat mempengaruhi pemahaman siswa juga motivasi siswa dalam belajar.
Melalui HSG sesi ke tiga ini kita diajak bagaimana memahami kebutuhan anak menurut tingkatan usia dan juga berpikir kreatif dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik dan memberikan makna melalui experiential learning.
Salam Tarakanita, satu hati satu semangat, TARAKANITA …..
YeSsss!!
-
there are no comments yet