Article Detail
Menanam dan Menebar Benih Ikan di Hari Ekologi 2020
Lingkungan yang indah,
asri dan sejuk merupakan harapan semua orang begitu pula kami di Bengkulu. Hari
Ekologi tahun ini menjadi tahun ekologi yang sangat berbeda dengan tahun
sebelumnya. Biasanya hari Ekologi kami lakasanakan dengan melibatkan anak-anak,
agar anak-anak sejak dini belajar mencintai dan menjaga alam. Namun hari
Ekologi tahun ini memang tidak melibatkan anak-anak, namun kami laksanakan
bersama komunitas pastoran, komunitas suster CB, komuntas klinik Carolus, dan
komunitas karyawan tarakanita. Hari Ekologi kali ini mengambil tema “Kreatif
Mempertahankan Pangan Di Masa Pandemi Covid-19”. Dimasa pandemi ini banyak
orang yang sulit medapat makanan yang bergizi, dikarena kesulitan mendapatkan
uang. Di hari Ekologi kali ini selain menjaga keindahan dan kesejukan alam kami
juga melakukan penanaman dan penebaran benih ikan.
Kondisi saat ini pun
tidak menghalagi kami untuk menjaga alam. Jumat, 28 Agustus 2020, sejak pagi
tepatnya pukul 07.30 kami sudah mulai berkumpul untuk mempersiapkan penanam
bibit pepaya dan penebaran benih ikan gurame. Kegiatan ekologi kali ini dibagi
menjadi beberapa tahap. Tahap pertama dimulai dengan penanaman bibit tanaman
pepaya ditempat yang sudah disediakan. Pada tahap pertama kami sangat antusias
dalam melakukan penanaman puluhan bibit hingga selesai ditanam. Kemudian
dilanjutkan tahap kedua, yaitu penebaran benih ikan gurame. Saking semangatnya,
penanaman dan penebaran benih tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama. Tahap
berikutnya kami melakukan bersih lingkungan dengan mencabut rumput liar dan
membuang daun yang berguguran agar lingkungan bersih dan indah.
Mendapatkan makan
bergizi dan menjaga lingkungan indah tidak membutuhkan uang yang sangat besar
tetapi bisa dilakukan dari hal yang sederhana dilingkungan kita. Di hari
Ekologi ini kami bersama dengan Ibu Paula Ruliyati Di kenalkan dengan banyak
cara mendapatkan makanan bergizi dan menjaga lingkungan tetpa indah. Beberapa
cara yang diajarkan antara lain melakukan penanaman sayur-sayuran di lingkungan
rumah menggunakan ember atau paralon. Cara berikutnya mengolah sampah menjadi
barang yang bisa digunakan kembali. Cara mengurangi penggunaan alat makan atau
minum sekali pakai. Ada kutipan inspiratif yang disampaikan oleh Bu Ruli, “Hanya
Ada Satu Bumi untuk Semua.” Kutipan ini mengajak kita semua untuk
menjaga bumi kita. Terutama dimasa pandemi seperti ini mari kita jaga bumi kita
dan seluruh isinya. (Laurensius Agus Pranowo – Guru SD Sint Carolus
Bengkulu)
-
there are no comments yet