Article Detail

makananku Budayaku

P5 merupakan singkatan dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.                     P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. P5 menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dari pembelajaran berbasis proyek di dalam kelas. Gelar karya P5 memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kemampuan siswa dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bentuk produk, tetapi dapat berupa unjuk potensi sesuai bakat dan minat siswa masing-masing.

       Selasa, 7 Mei 2024 merupakan puncak gelar karya P5 SD Sint Carolus dengan mengambil tema besar Kearifan Lokal, dengan subtema “Makananku Budayaku”. Kami menampilkan produk kue tradisional daerah Bengkulu.

       Sebelum terlaksananya kegiatan ini, tentunya kami melakukan persiapan yang cukup panjang. Dari mulai cooking class kue tradisional daerah Bengkulu sampai dengan praktik pembuatan kue oleh para siswa. Fase A yang terdiri dari kelas 1 dan 2 membuat kue siput. Fase B yang terdiri dari kelas 3 dan 4 membuat kue perut punai. Sedangkan fase C yang terdiri dari kelas 5 dan 6 membuat kue bolu som.

       Para siswa sangat antusias dalam proses memasak kue tradisional daerah Bengkulu ini. Meskipun keterampilan memasak belum memadai tapi mereka tetap bersemangat, tentunya semua itu di bawah bimbingan dan arahan Bapak/Ibu Guru wali kelas masing-masing.

       Untuk ditampilkan dalam Gelar Karya P5, tiap fase membuat lagi kue tradisional daerah Bengkulu. Fase A menggandeng para orang tua untuk ikut mendampingi para siswa dalam memasak kue siput di aula. Para siswa fase B didampingi 2 orang tua siswa membuat kue perut punai di kelas masing-masing. Berbeda dengan fase C, karena waktu tidak mencukupi maka pembuatan bolu som dilaksanakan di rumah siswa, tak lupa juga dengan pendampingan orang tua.

       Pelaksanaan kegiatan P5 diawali dengan menyanyikan lagu Dimensi Profil Pelajar Pancasila, dilanjutkan tepuk P5, dan flashmob. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman dengan waktu kurang lebih 30 menit. Selanjutnya para siswa dimulai dari fase A diarahkan ke aula untuk melakukan foto booth setiap kelas, mengunjungi stand pameran tiap fase, dan menyaksikan video proses P5 untuk setiap fase. Di setiap stand para siswa akan mendapatkan kue buatan mereka yaitu kue siput, perut punai, dan bolu som.

     Setelah para siswa mengunjungi stand pameran di aula, mereka diarahkan untuk membeli makanan tradisional yang berada di selasar depan kelas. Jenis makanan yang dijual di antaranya anak bay tat, cenil, dadar gulung, kue jungkok, lemper, nagasari, onde-onde, pempek, pukis dan masih ada beberapa jenis lagi. Harga makanan antara Rp2.000,00-Rp5.000,00.

       Kegiatan P5 diakhiri dengan menulis refleksi. Para siswa mengungkapkan bagian mana dari pameran yang sangat menarik. Menuliskan pendapat mereka tentang pelaksanaan P5 tiap fase. Kesulitan  yang ditemui dalam proses pembuatan makanan tradisional. Mereka juga menyampaikan keterlibatan dalam kegiatan P5 dan nilai karakter yang didapatkan dalam proses penyelesaian kegiatan P5.

       Antusiasme para siswa dalam menyiapkan dan dalam pelaksanaan P5 perlu diacungi jempol. Mereka tidak sabar untuk segera memraktikkan memasak makanan tradisional daerah Bengkulu.dan menunggu-nunggu kegiatan puncak Gelar P5. Semoga kegiatan ini menumbuhkan kecintaan para siswa terhadap makanan tradisional daerah Bengkulu di tengah maraknya makanan modern dan kekinian. (Margaretha Suprihatin)

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment