Article Detail
Implementasi PKT
Pada masa sekarang ini,
sebagian besar perumahan di Indonesia berukuran pas-pasan untuk dihuni dan
seringkali masyarakat kurang peduli tentang pentingnya tanaman hijau. Banyak
opini masyarakat yang lebih mengutamakan pemanfaatan lahan dihabiskan untuk
bangunan tempat tinggal. Walau begitu, sebagian kecil masyarakat lain berupaya
memanfaatkan lahan minimalis untuk menjadi hunian nyaman serta tetap menyisakan
sedikit ruang untuk bercocok tanam.
Pada pembelajaran PKT bulan Februari lalu, anak-anak
hebat SD Sint Carolus kelas IV diajak untuk mengamati lingkungan tempat
tinggalnya. Mereka diajak untuk merefleksikan pentingnya tanaman hijau bagi
kehidupan dan berpikir bagaimana mewujudkan ruang hijau di lahan rumahnya yang
minimalis. Dengan berdasarkan hal itu, anak-anak dikenalkan dengan “Budidaya
Tanaman di Pekarangan”.
Budidaya yang dimaksud adalah mengenalkan berbagai cara
mengembangbiakkan tanaman di rumah seefektif mungkin. Guru mengajak siswa untuk
memulai mengembangbiakkan tanaman yang dimiliki orangtua. Tidak perlu khawatir
akan tempat, siswa diajak untuk melaksanakan hal ini dengan memanfaatkan
polybag, gelas mineral bekas, atau pot yang tersedia di rumah. Untuk media
tanam, mereka diajak menggunakan yang alami yaitu tanah dicampur pupuk kandang.
Proyek ini dikerjakan selama 4 minggu di mana anak-anak
bertanggungjawab dari proses menanam dan merawatnya. Setiap hari Selasa,
anak-anak melaporkan perkembangannya. Luar biasa, anak-anak bersedia mencoba
dan bertanggungjawab atas tanaman yang dibudidayakan. Dalam perjalanan tentu
saja tidak semua berjalan lancer. Beberapa tanaman siswa tidak berkembang,
layu, dan mati. Namun, anak-anak tidak patah arang. Mereka segera meminta ijin
untuk menggantinya dengan tanaman baru.
Proyek ini mengajarkan siswa untuk bertanggungjawab dan
peduli terhadap lingkungan. Perasaan sedih ketika gagal dan senang ketika
berhasil akan menempa mereka bahwa dalam menggapai sesuatu diperlukan
perjuangan dan pengorbanan. Bagi beberapa siswa ini dijadikan sebuah aktivitas
baru yang menarik selain memelihara hewan. DI akhir proyek, pencapaian luar
biasa ini membuat guru dan orangtua merasakan kebanggaan tersendiri atas
perjuangan anak. Semua yang mereka lakukan patut diapresiasi dan diberi pujian.
Harapan guru dan orangtua semoga anak-anak terus dapat melakukan hal ini
sekalipun sudah bukan menjadi kewajiban untuk dilaporkan. (Cicilia Ari Susanti)
-
there are no comments yet