Article Detail
Hari Air Sedunia
Hari
Sabtu, 13 Maret 2021 dari pukul 13.30 – 15.30 Yayasan Tarakanita Pusat
menyelenggarakan zoom dalam rangka peringatan hari air sedunia. Kegiatan ini
terselenggara atas kerja sama Yayasan Tarakanita dengan Pepulih (Pemerhati dan
Peduli Lingkungan Hidup) juga Faith in Water. Sebagai pembicara utama Suster
Mary Ballekom (Faith in Water, United Kingdom), moderator Ibu Emiliana Makaria
Tarigan (Kepala SD Tarakanita 4 Jakarta), dan fasilitator Ibu Dwi Astuti
Nurmawati (Guru SD Tarakanita 1 Jakarta). Acara ini diikuti perwakilan dari
siswa-siswi kelas 4 dan 5 SD Tarakanita se-Indonesia bersama pepulih. Siswa
kelas 4-5 SD Tarakanita Nasional akan melakukan aksi dan refleksi “Ayo Kita Hargai Air” bersama Suster Mary
Bellekom dari Faith in Water, United Kingdom.
Acara dibuka dengan kata pengantar dari
Sr. Cornelio selaku Kepala Yayasan Wilayah Lahat. Dalam kata pengantarnya Sr.
Cornelio mengajak kita semua untuk bersyukur atas anugerah air. Rasa syukur
dapat diwujudkan dengan menggunakan air secara bertanggung jawab, ambil bagian
dalam menjaga kualitas dan kuantitas air serta pengelolaannya.
Ibu Emeliana juga menjelaskan tentang Pepulih
dan Faith in Water. Pepulih adalah
organisasi yang berdiri pada tanggal 22 April 2004. Tujuan didirikannya pepulih
adalah turut serta memelihara lingkungan perkotaan khususnya agar dapat
mendukung kehidupan yang sehat, aman, dan sejahtera. Sumber motivasi yang
dikembangkan adalah peduli lingkungan merupakan amanat Tuhan bagi setiap umat
beragama. Ketua Pepulih beserta anggotanya juga hadir dalam acara tersebut.
Faith
in Water dikembangkan dari badan amal internasional yang berbasis di Inggris.
Berdiri pada tahun 1995 untuk membantu lembaga berbasis keagamaan mengembangkan
program lingkungan berdasarkan kepercayaan yang telah bekerja sama dengan 11
agama besar di dunia. Tujuan organisasi untuk meningkatkan kehidupan
orang-orang termiskin di dunia melalui air yang lebih bersih, sanitasi yang
layak, dan kebersihan yang baik.
Materi
yang disampaikan Sr. Mary dalam zoom antara lain:
-
Pepulih
dan Faith in Water dalam kegiatan Wash sudah bekerja sama sejak tahun 2015
merupakan rekanan sebagai bagian dalam penyelamatan bumi.
-
Faith
in Water merupakan organisasi yang memperjuangkan kebersihan air, sanitasi, dan
kebersihan yang lebih baik. Tujuannya membantu kelompok keagamaan,
organisasi-organisasi keagamaan untuk focus pada kebersihan dan sanitasi.
Secara khusus bertujuan untuk membantu sekolah-sekolah dan kelompok Wash
sehingga memiliki dampak yang baik dalam jangka waktu yang panjang.
-
Nilai-nilai
yang diajarkan adalah membantu motivasi dan mempertahankan tindakan kita
merawat ciptaan, rasa tanggung jawab kita atas dunia di sekitar kita berbagi
dengan sesama, menciptakan masyarakat yang adil.
Session 2 bersama Ibu Dwi Astuti
Nurmawati
Air bukan sekedar benda mati. Air
dapat mendengar, melihat, merasa, dan mengerti pesan yang disampaikan. Ibu Asti
menunjukkan gambar molekul air ketika mendengar pesan. Krisis air yang terjadi
di beberapa tempat antara lain : di Cilacap, Jawa Barat, Langkat Sumatra Utara,
Gunung Kidul Yogyakarta. Apa yang harus kita atur dalam penggunaan air?
Mengambil langkah kecil dengan Wash Air, Sanitasi, Hygiene untuk membuat
Indonesia yang lebih baik menuju langkah besar dengan seluruh orang di dunia.
Gerakan yang dapat dilakukan:
Tayangan video 1 Sumber Air : ada 3
jenis sumber air (sungai, mata air, sumur), proses munculnya sumber air, cara
menjaga ketersediaan air.
Tayangan video 2 Penggunaan Air :
Perjalanan pasukan air dari hulu ke hilir
Tayangan video 3 Dampak Pencemaran
Air : Sumber pencemaran air (sampah anorganik, bahan kimia, bahan organic,
cairan berminyak). Dampaknya : media penyebaran penyakit, gangguan rantai
makanan, kerusakan ekosistem, menurunkan kadar oksigen dalam air.
Breakot room:
Untuk wilayah Bengkulu bersama Ibu
Tika berdiskusi tentang sumber air.Ibu Tika memandu para peserta dari wilayah
Bengkulu dengan menanyakan tentang jenis sumber air, proses munculnya air, dan
3 jenis sumur. Hampi semua pertanyaan dijawab oleh Pius Vita Krakatoa.
Simulasi 5 adegan sebagai bahan
refleksi.
Adegan 1 Petani yang biasa menggunakan
pestisida
Adegan 2 Seorang pemilik bisnis cuci
mobil
Adegan 3 Pak Nelayan menggunakan laut
sebagai toilet
Adegan 4 Pemimpin kota yang mengijinkan para pemilik pabrik yang mencemari danau, laut
Adegan 5 Penebang hutan liar
Bu Asti
mengajak anak-anak memraktikkan 6 langkah mencuci tangan dengan iringan musik. Selanjutnya
anak-anak diajak membuat janji: Jangan membuang sampah sembarangan, irit
menggunakan air ( menggunakan shower untuk mandi, pemanfaatan air cucian beras
untuk menyiram tanaman, kebocoran instalasi air, gunakan toilet system dual
flush), miliki resapan air di rumah. Ajakan Sr. Mary yuk lakukan hal kecil
tetapi bermanfaat besar.
Anak-anak
menuliskan aksi yang akan dilakukan untuk menyelamatkan setitik air pada
mentimeter.
(Margaretha)
-
there are no comments yet