Article Detail
Aku siap menghadapi Pubertas
Hari ini Senin, 22 September 2025 dilaksanakan Pembinaan Pra Remaja untuk siswa kelas V SD Sint Carolus dengan tema Äku Siap Menghadapi Pubertas”. Pemateri pada kegiatan pembinaan ini dr. Yulius Anang Binar Restu Aji dan Sr. Dorothea CB dari Klinik Pratama Sint Carolus. Kegiatan ini merupakan program sekolah yang selalu rutin dilakukan dari tahun ke tahun.
Kegiatan diawali dengan pengantar dari Bapak Kepala Sekolah, Bapak Yulius Paskalis Harmoko, S.Pd., M.M. Beliau menyampaikan pentingnya kegiatan pembinaan ini bagi para siswa yang menurut usia memang telah memasuki pra remaja. Pembinaan ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan pengetahuan dasar yang membantu para siswa memahami proses alami dalam tubuh mereka, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi perubahan tersebut dengan lebih percaya diri.
Kegiatan pembinaan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama para siswa bersama-sama di aula. Sesi kedua setelah istirahat mereka terpisah, siswa laki-laki tetap di aula bersama dr. Binar sedangkan siswa perempuan di ruang kelas bersama dengan Sr. Dorothea, CB. Hal ini dilakukan agar para siswa lebih leluasa bila ingin mengajukan pertanyaan.
Dr. Binar mengawali dengan pertanyaan apa itu seks. Para siswa tidak paham walaupun mereka pernah mendengarnya. Salah satu siswa memberanikan diri menjawab dan ternyata jawabannya tepat. Beliau kemudian menyampaikan apa yang dimaksud pendidikan seksualitas. Materi pembinaan disampaikan mengalir secara santai disertai dengan tanya jawab seputar pengetahuan para siswa tentang perbedaan biologis laki-laki dan perempuan. Hal ini penting agar para siswa memahami tentang tubuh dan mencintai tubuh mereka sendiri. Disampaikan juga area pribadi yang tidak boleh disentuh orang lain. Mana sentuhan pantas dan tidak pantas juga disampaikan agar mereka paham perbedaannya.
Melalui gambar-gambar juga dijelaskan tanda-tanda pubertas pada anak laki-laki dan anak perempuan. Apa yang termasuk organ reproduksi dan juga mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi seperti makan makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga teratur, dan minum air putih.
Sementara itu Sr. Dorothea menyampaikan materi pendidikan seksualitas dimulai dari kisah penciptaan. Mengapa manusia diciptakan Tuhan pada hari keenam. Hal itu dikarenakan segala sesuatu yang diciptakan Tuhan sudah lengkap dan siap berfungsi sesuai dengan tujuan manusia menguasai dan mengelola bumi serta segala isinya. Manusia diciptakan menurut gambar Allah, maka tubuh manusia memiliki martabat yang tinggi.
Sejak awal mula manusia diciptakan Allah berbeda secara fisik, cara berpikir, dan rasa. Tetapi pada hakikatnya manusia sama martabatnya, sejajar. Seksualitas adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci serta memiliki tujuan mulia seperti mengungkapkan cinta dan melanjutkan kehidupan. Seksualitas merupakan energi yang ada dalam diri kita untuk merasakan bahagia/kegembiraan, saling mengasihi, punya semangat belajar atau bekerja, membantu orang lain, menghargai dan menghormati sesama, berkomunikasi dengan Tuhan. Kita harus mampu menerima diri, mencintai diri, dan menghargai orang lain.
Pada akhir sesi para siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan sesuai dengan materi yang disampaikan. Dengan kepolosannya, mereka mengajukan pertanyaan yang terkadang mengundang tawa. Baik dr. Binar maupun Sr. Dorothea dengan sabar menjawab pertanyaan para siswa menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Pendidikan seksuallitas untuk siswa SD perlu dilakukan dengan cara yang tepat dan sesuai dengan usia mereka. Orang tua dan guru memiliki peran penting dalam memberikan pendidikan seksualitas. Mereka harus menjadi contoh yang baik dan memberikan pemahaman yang benar tentang seksualitas. Semoga pembinaan pra remaja mengenai pendidikan seksualitas ini mendatangkan manfaat baik bagi para siswa SD Sint Carolus. (Margaretha Suprihatin D.H.)
-
there are no comments yet