Article Detail

Perjusa 2018

Perkemahan Jumat Sabtu

SD Sint Carolus

 

Bengkulu-  Kemandirian sangat diperlukan bagi siswa saat ini, maka untuk melatih kemandirian siswa, SD Sint Carolus Bengkulu mengadakan kegiatan Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa). Kegiatan Perjusa diikuti Pramuka Penggalang kelas VI. Kegiatan ini dimulai pada hari Jumat 16 November 2018 hingga Sabtu 17 November 2018. Kegiatan perkemahan diadakan di lapangan sekolah didukung dengan cuaca yang cukup cerah dan secara resmi dimulai saat Kak Agnes selaku Kagudep SD Sint Carolus membuka upacara pembukaan Perjusa dengan doa.

Selesai upacara pembukaan dilanjutkan dengan kegiatan yang bertujuan untuk mempererat kebersamaan, kekompakan, kepedulian, tolong-menolong, dan melatih kemandirian. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: mendirikan tenda, membuat pagar dan gapura serta menyusun perlengkapan  perorangan dan kelompok dengan rapi ke dalam tenda masing-masing regu.Sebanyak 12 regu yang terdiri dari enam regu putra dan enam regu putri  dibantu oleh kakak pembina saling bekerja sama, bahu membahu mendirikan tenda mulai dari memasang tali temali,  memasang patok kemudian membuat pagar, membuat gapura se kreatif mungkin dan  menancapkan bendera masing-masing regu di depan tenda. Mereka pun menyusun perlengkapan  perorangan dan kelompok dengan rapi di dalam tenda. Diakhiri dengan makan bekal secara bersama-sama dan mandi. Agenda ini berlangsung hingga pukul 19.00 WIB.

Setelah makan dan  membersihkan diri, agenda selanjutnya adalah lomba pengetahuan umum. Ketua regu dikumpulkan dan diberikan selembar soal berisikan pertanyaan. kemudian diberikan waktu untuk berdiskusi dan menulis jawaban di tenda regu masing-masing. Ketua regu bertanggung jawab memimpin anggota regu untuk berdiskusi dan menjawab dengan tepat pertanyaan seputaran pengetahuan umum. Hal ini bertujuan untuk memecahkan masalah secara bersama, menekan rasa egois dan melatih untuk lebih berani dan menyampaikan pendapat. Agenda ini dipandu oleh Kak Agnes dan Kak Vivi dan berlangsung hingga pukul 20.00 WIB.

Tepat pukul 20.30 semua lampu penerangan yang menyala dimatikan. Agenda selanjutnya adalah Upacara Sakral Api Unggun. Semua personil upacara sudah siap di antaranya pembina upacara, pemimpin upacara, pembawa acara, 10 orang pembaca Dasa Dharma, dan  peserta upacara. Sebelum penyalaan api unggun, Kak Parjo selaku pembina upacara Api Unggun memadukan amanat disertai renungan malam dan doa  dengan sangat baik. Peserta diajak merenungkan kembali bagaimana hubungan mereka dengan orang tua masing-masing. Banyak dari siswa yang  menangis karena mengingat sikap mereka kepada orang tua dan berjanji untuk membahagiakan orang tua masing-masing dengan menjadi anak yang baik dan membanggakan.
 
Setelah agenda Upacara Api Unggun para peserta Perjusa menampilkan atraksi regu masing-masing, hal tersebut bertujuan untuk melatih keberanian dan kekreativitasan. Setiap regu diminta untuk menampilkan kreativitasnya masing-masing dengan  menampilkan yel-yel. Agenda ini dipandu oleh Kak Anas dan Kak Lia, dibantu oleh Kak Vivi dan Kak Lauren. Peserta mampu menampilkan keberanian, kekompakaannya serta berani menunjukkan ekspresinya. Agenda ini berlangsung hinggal pukul 23.00 WIB.

Keesokan harinya, Sabtu (17/11) sekitar pukul 05.00 pagi, peserta mempersiapkan sarapan pagi secara berkelompok dan membersihkan tenda serta peralatan milik kelompok. Memasak secara kelompok memiliki tujuan supaya peserta memiliki pengalaman  menyiapkan makanan sendiri dan menghargai setiap makanan yang telah disediakan oleh orang tua masing-masing. Pengalaman menyediakan makanan sendiri akan membuat peserta mengetahui bahwa setiap makanan yang mereka nikmati disediakan berkat usaha keras orang tua masing-masing. Kegiatan dilanjutkan dengan senam pagi dan lari pagi menuju ke pantai. Agenda ini dipandu oleh Kak Malau hingga pukul 06.30 WIB.

Selesai mandi dan makan, peserta melaksanakan apel pagi. Apel pagi berlangsung selama kurang lebih 15 menit,  peserta mengikuti dan mendengarkan arahan pembina apel  tentang kekompakan dan ketangkasan.  Salah  satu agenda untuk melatih kekompakan dan ketangkasan adalah  Wide Game. Peserta harus melewati 6 pos Wide Game, sebelum memulai  menuju  Wide Game peserta dikumpulkan di pos pemberangkatan untuk diajarkan cara memberikan laporan yang baik saat masuk dan keluar  dari pos serta rute Wide Game.

Dari pos pemberangkatan peserta harus melewati 6 pos, berupa pos  sandi rumput,  pos KIM (Keterampilan Indera Manusia),  pos tali-temali,  pos Crocodille, pos estafet bola, dan pos bakiak. Melalui Wide Game ini selain melatih kekompakan juga dapat melatih kejujuran mereka.  Mengingat Wide Game adalah permainan kompetisi antar regu maka harus ada pemenang. Untuk menentukan pemenang dibutuhkan penilaian/scoring. Masing-masing pos melaporkan nilai tiap-tiap regu dan akan diakumulasikan untuk nilai Wide Game.  Agenda ini berlangsung hinggal pukul 10.00 WIB.

Tiga regu dengan nilai tertinggi selama kegiatan perjusa berdasarkan kekompakan kelompok, kebersihan kelompok,  pengetahuan umum, dan Wide Game  adalah sebagai berikut:
Regu Putra
  1. Regu Semut
  2. Regu Harimau
  3. Regu Cobra
Regu Putri
  1. Regu Teratai
  2. Regu Anggrek
  3. Regu Matahari
Selesai agenda Wide Game dilanjutkan dengan istirahat dan makan siang. Sehabis makan siang masing-masing regu membongkar tenda secara mandiri dan mengumpulkan kembali barang-barang yang telah digunakan. Mereka  membersihkan lapangan sekolah hingga kembali bersih seperti semula.

Sekitar pukul 11.00 WIB kegiatan perjusa ditutup dengan upacara penutupan oleh Kak Yakub dan pembagian hadiah kepada pemenang diserahkan oleh Kak Agnes .  “Semoga pengalaman yang didapatkan peserta perkemahan dapat meningkatkan kepribadian  peserta ke arah yang lebih baik. Salam Pramuka.” ucap Kak Yakub. (Boro)
Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment