Article Detail

Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap

Kamis, 22 November 2018, Puskesmas Pasar Ikan mengundang seluruh Kepala Sekolah, para Lurah, Danramil yang berlokasi di Kecamatan Teluk Segara untuk menyampaikan tentang pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap. Sosialisasi disampaikan oleh Ibu Nelli Hartati SKM, MM, selaku Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Bengkulu.

Adapun materi yang disampaikan  antara lain:

  • Aspek legal yang mendasari pelaksanaan Imunisasi Dasar Lengkap
  • UUD 1945

Pasal 28B ayat 2 Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28 H ayat 1 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

 

  • UU Perlindungan Anak  No. 35 tahun 2014 Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

 

  • UU Kesehatan No. 36 tahun 2009

Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.

Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.

 

  • UU Pemerintah Daerah No 23 tahun 2014

Pemerintah Daerah harus memperioritaskan urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dengan berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

 

  • Peraturan Menteri Kesehatan No.12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi

 

  • Pemberian imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Untuk imunisasi dasar lengkap seperti berikut ini:
  • Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0)
  • Bayi usia 1 bulan diberikan (BCG dan Polio 1)
  • Bayi usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2)
  • Bayi usia 3 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3)
  • Bayi usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV atau Polio suntik), dan usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR).
  • Untuk imunisasi lanjutan, bayi di bawah dua tahun (Baduta) usia 18 bulan diberikan imunisasi (DPT-HB-Hib dan Campak/MR),
  • Anak kelas 1 SD/madrasah/sederajat diberikan (DT dan Campak/MR)
  • Anak kelas 2 dan 5 SD/madrasah/sederajat diberikan (Td).

Ø  Manfaat 5 imunisasi dasar lengkap

1. Hepatitis B

Vaksin Hepatitis B (HB) diberikan untuk mencegah penyakit Hepatitis B yang dapat menyebabkan pengerasan hati yang berujung pada kegagalan fungsi hati dan kanker hati.

 

2. BCG

Imunisasi BCG wajib diberikan pada anak guna mencegah penyakit tuberkulosis atau TBC.

 

3. Polio Tetes

Imunisasi Polio tetes diberikan 4 kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan untuk mencegah lumpuh layu. Imunisasi polio suntik pun diberikan 1 kali pada usia 4 bulan agar kekebalan yang terbentuk semakin sempurna.

 

4. Campak

Imunisasi Campak diberikan untuk mencegah penyakit campak yang dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau menyerang otak. Imunisasi Measles Rubella (MR) diberikan untuk mencegah penyakit campak sekaligus rubella. Rubella pada anak merupakan penyakit ringan, namun apabila menular ke ibu hamil, terutama pada periode awal kehamilannya, dapat berakibat pada keguguran atau bayi yang dilahirkan menderita cacat bawaan, seperti tuli, katarak, dan gangguan jantung bawaan.

 

5. DPT

DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)-HB-HIB diberikan guna mencegah 6 penyakit, yakni Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, serta Pneumonia (radang paru), dan Meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan infeksi kuman Hib.

 

  • Gejala-gejala penyakit:
    • Rubella yaitu demam, sakit kepala, pilek, tidak nafsu makan, mata merah, pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher, Nyeri pada sendi, terutama pada penderita remaja wanita, ruam berbentuk bintik-bintik kemerahan yang awalnya muncul di wajah lalu menyebar ke badan, tangan, dan kaki.  
    • Campak  yaitu mata merah, bengkak, dan sensitif terhadap cahaya, tanda-tanda menyerupai pilek (misalnya sakit tenggorokan, batuk kering, dan hidung beringus), bercak kecil berwarna putih keabu-abuan di mulut dan tenggorokan, demam tinggi, lemas dan letih, nyeri, tidak bersemangat dan kehilangan selera makan, diare, muntah-muntah.
    • Pertusis yaitu hidung beringus, tersumbat, mata merah dan berair, demam, batuk. Setelah 1 atau 2 minggu, tanda-tanda dan gejala memburuk. Batuk yang parah dan berkepanjangan dapat: terdengar seperti mau muntah, menyebabkan wajah berwarna merah atau biru, menyebabkan kelelahan ekstrem, suara tinggi melengking saat menarik napas.
  • Difteri yaitu terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam dan menggigil, sakit tenggorokan dan suara serak, sulit bernapas atau napas yang cepat, pembengkakan kelenjar limfe pada leher, lemas dan lelah, pilek awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.

Pada kesempatan tersebut juga dibuka tanya jawab seputar isu isu yang beredar di media sosial tentang kehalalan vaksin yang digunakan untuk imunisasi. Keberatan sebagian kecil dari orang tua terhadap imunisasi yang diberikan kepada anak-anaknya. (Margaretha)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment