Article Detail

Mari Tularkan Virus Membaca

Mari Tularkan Virus Membaca

“Reading gives us someplace to go when we have to stay where we are”. Mason Cooley


        Petikan kalimat yang dieksposisikan Mason Cooley (1927 - 2002) di atas, menegaskan betapa pengaruh membaca sangat berperan sebagai cakrawala dan pengetahuan terhadap dunia. Terbatasnya jangkauan kita terhadap peristiwa-peristiwa di dunia hanya dapat dijangkau dengan membaca. Berdasarkan survei yang dilakukan UNESCO menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan yaitu minat baca masyarakat Indonesia berada pada urutan paling rendah di ASEAN. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa negara kita susah bersaing dengan negara-negara lain. Sebab dengan membaca dapat membuka jendela dunia. Ketika jendela dunia sudah terbuka, masyarakat Indonesia akan dapat melihat keluar, sisi-sisi apa yang ada dibalik jendela tersebut. Sehingga cara berpikir masyarakat kita akan maju dan keluar dari zona kemiskinan menuju kehidupan yang sejahtera.

                        Rendahnya minat baca masyarakat kita sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia. Sebab dengan rendahnya minat baca kita tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia di mana pada ahirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh  negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini.

Untuk menumbuhkan kecintaan akan membaca ini yang juga bertepatan dengan perayaan bulan bahasa, SD Sint Carolus Bengkulu mengadakan sebuah pertemuan dengan siswa kelas III dan IV dengan bertemakan “Mari Tularkan Virus Membaca”. Kegiatan ini menghadirkan nara sumber yang memang berkecimpung di dunia perpustakaan yaitu Bpk. Eko Pranoto. Beliau adalah ketua komite sekolah yang sangat aktif dalam mendukung berbagai program-program sekolah. Pertemuan yang berdurasi 90 menit ini sungguh diikuti dengan antusiasme tinggi dari para siswa. Diawali dengan bertanya jawab dengan siswa mengenai arti pentingnya membaca. “Membaca adalah sobat perpustakaan, melalui membaca kita mampu berselancar kemana saja mengikuti arus ilmu pengetahuan yang selalu berkembang setiap saatnya,” demikian penuturan Bpk. Eko di awal pertemuan ini berlangsung.

Membaca adalah “cara pintar menjadi pintar”. Melalui  membaca kita dapat menjelajah berbagai negara sekalipun kita belum pernah kesana. Sementara nara sumber mempresentasikan materi, siswa diberikan beberapa selingan pertanyaan yang dihadiahkan buku bila siswa dapat menjawab pertanyaan dari nara sumber sehingga membuat acara ini menjadi lebih hidup. Siswa menjadi sangat antusias dan aktif. Tugas utama siswa adalah “baca…baca…baca…baca…baca…baca”. Siswa diajak untuk memulai kebiasaan membeli buku secara rutin. Lebih bagus lagi jika siswa dapat menyisihkan uang jajannya sendiri untuk membeli buku. Dengan demikian secara tidak langsung siswa membeli informasi yang tentunya akan sangat bermanfaat dalam diri mereka.

Acara dilanjutkan dengan memaparkan beberapa fakta. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa 1 dari 4 orang dewasa tidak membaca satu buku pun per tahun. Mengapa orang malas membaca? Salah satu permasalahannya adalah karena membacanya lambat. Membaca lambat membuat kita sulit menyelesaikan sebuah buku. Kecepatan rata-rata membaca adalah 200 kata per menit.  Bagaimana cara membaca cepat:

  1. Jangan bersuara. Dengan bersuara memperlambat kita untuk membaca.
  2. Jangan membaca kata per kata. Mata berhenti di setiap kata kemudian berpindah dan seterusnya memperlambat proses membaca.

Pertemuan diakhiri dengan mengajak semua siswa maupun guru untuk menari bersama-sama yang disambut dengan penuh keriangan. Semoga dengan kegiatan yang sangat bermanfaat ini para siswa semakin terpupuk subur kecintaannya akan membaca yang pada muaranya akan menjadi pribadi – pribadi yang berwawasan global dan dapat dipergunakan sebagai modal utama bagi kecintaan terhadap bangsa melalui karya – karya yang nyata nantinya.

“The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go.” ― Dr. Seuss

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment